Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik, Setting Sablon Kaos dan Desain Grafis Lainnya

TEKNIK DASAR FOTOGRAFI DALAM PEMOTRETAN MENGGUNAKAN KAMERA DSLR

Teknik-Dasar-Fotografi-dalam-pemotretan-menggunakan-Kamera-DSLR
TEKNIK DASAR FOTOGRAFI DALAM PEMOTRETAN MENGGUNAKAN KAMERA DSLR  Teknik-Dasar-Fotografi-dalam-pemotretan-menggunakan-Kamera-DSLR

TEKNIK DASAR FOTOGRAFI - Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ),  fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Teknik memotret adalah cara menguasai teknik fotografi untuk menghasilkan sebuah foto.

Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam teknik pemotretan yaitu unsur pencahayaan.Dalam hal ini, sinar atau cahaya yang diperoleh objek harus cukup, sehingga dapat direkam dalam film.

Jadi, teknik fotografi adalah teknik memadukan unsur kecepatan rana, bukan diafragma, dan pencahayaan untuk memperoleh foto yang diinginkan. Dengan kata lain, foto merupakan hasil perpaduan ketiga unsur tersebut.

Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.

Berikut adalah Tehnik Dasar yang biasa digunakan dalam pemotretan menggunakan Kamera DSLR.

1.  Hyperfocal focus


Memfokuskan lensa ke jarak hiperfokal (hyperfocal) memastikan bahwa 1/2 jarak dari jarak hiperfokal sampai tak terhingga dalam fokus/tajam. Ada tiga faktor yang mempengaruhi jarak hiperfokal yaitu bukaan lensa, rentang fokal lensa (focal length) dan ukuran sensor kamera.

Teknik mengunakan hyperfocal distance sering digunakan oleh fotografer landscape, street photography supaya objek foto dan latar belakangnya tajam. Teknik ini berperan sangat penting saat memotret dengan lensa/kamera yang tidak mendukung fungsi autofokus. Contohnya kamera rangefinder seperti Leica, atau saat mengunakan lensa yang tidak memiliki fungsi autofokus seperti lensa-lensa Samyang, Carl Zeiss dan lain lain. Syaratnya kamera harus bersensor full frame (36 x 24 mm) bukan APS-C. Sayangnya kamera DSLR jaman sekarang sebagian besar bersensor APS-C jadinya tanda tersebut kurang begitu relevan/akurat.



2. Selective Focus adalah Teknik fotografi yang membuyarkan objek pada foto. Ada yang disebut objek depan dan objek belakang. Pada selektif fokus, foto akan mem-blur-kan objek depan atau objek belakang. Jika kedua objek blur maka foto dikatakan blur. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur fokus secara manual dan objek depan harus dekat dengan lensa kamera.

3. Panning  adalah cara lain untuk memberikan kesan gerak pada foto. Ketika melakukan panning, Anda mengikuti subjek selama eksposure. Jika terlaksana dengan baik, hasilnya menjadikan subjek menjadi relatif lebih tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur. Jarang dihasilkan subjek yang sepenuhnya tajam. Namun, beberapa bagian subjek yang mengalami blur justru memperkuat kesan gerak dari foto. Teknik panning digunakan ketika Anda menginginkan kesan bergerak pada subjek tidak hilang. Pemotretan panning harus terencana.

4. Zooming merupakan teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure. Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom. Untuk mendapatkan kesan gerak, Anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik. Pada saat pemotretan, dalam waktu bersamaan dengan proses eksposure, titik fokus lensa diubah dengan menarik lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis zoom yang ditarik) atau dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan (untuk lensa zoom jenis gelang). Sebaiknya, gunakan tripod untuk menopang kamera pada saat pemotretan. Tempatkan subjek utama pada bagian tengah foto. Pada bagian ini, ketajaman gambar relatif lebih baik dari bagian lain.

5. Blurring adalah Salah satu cara paling efektif memberi kesan bergerak pada sebuah foto adalah dengan membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Kecepatan subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama. Sebuah mobil F1 yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja.

6. Freezing adalah teknik memotret pada sebuah objek yang sedang bergerak dengan seolah-olah hasil foto kita bisa menghentikan objek yang bergerak tersebut. Teknik ini menggunakan kecepatan/speed lensa yang tinggi sehingga objek seolah-olah membeku. Kenapa kita harus menggunakan kecepatan rana yang tinggi karena jika kita menggunakan rana dengan speed rendah pada subjek yang bergerak akan menimbul kan blur yang memberi kesan gerak dan dipastikan efek foto yang dihasilkan menjadi tidak jelas dan kabur.


7. Siluet adalah teknik foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi. Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal anda tahu langkah-langkah dan tips-nya.

8. Bulb adalah Teknik Bulb adalah teknik dalam fotografi yang menggunakan kecepatan atau speed yang sangat lambat. Biasanya di kamera DSLR yang baru terdapat setingan speed bulb, yaitu dititik kecepatan paling rendah.

Demikian  Teknik Dasar Fotografi dalam pemotretan menggunakan Kamera DSLR