Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik, Setting Sablon Kaos dan Desain Grafis Lainnya

PERALATAN FOTOGRAFI : ALAT BANTU PEMOTRETAN , PENCAHAYAAN, ALAT CUCI CETAK

Peralatan-Fotografi-Alat-Bantu-Pemotretan-Alat-Bantu-Pencahayaan-Alat-Cuci-Cetak-dan-penyimpanan
PERALATAN FOTOGRAFI : ALAT BANTU PEMOTRETAN , PENCAHAYAAN, ALAT CUCI CETAK   Peralatan-Fotografi-Alat-Bantu-Pemotretan-Alat-Bantu-Pencahayaan-Alat-Cuci-Cetak-dan-penyimpanan

ALAT BANTU PEMOTRETAN PENCAHAYAANUntuk menjadi seorang fotografer profesional tentu harus memiliki peralatan fotografi yang lengkap. Dalam Ilmu fotografi pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada beberapa alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Terlebih semakin canggih peralatan teknologi didunia digital  membawa dampak ke dunia fotografi sehingga perlu adanya peralatan yang mendukung teknologi fotografi digital.

Alat pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita

Berikut adalah Peralatan Fotografi : Alat Bantu Pemotretan , Pencahayaan, Alat Cuci Cetak  Dan Alat Penyimpanan perawatan

ALAT BANTU PEMOTRETAN

1. Kamera DSLR Pro Level

Seorang fotografer profesional wajib memiliki kamera DSLR agar foto yang dihasilkan menghasilkan foto yang bagus dan tajam dengan nilai resolusi tinggi karena menggunakan kamera DSLR level high-end. Camera DLSR pro level atau high-end sudah dilengkapi dengan sensor full-frame. Dengan sensor yang besar dan kuat, kemampuan dalam menghasilkan foto pun bakal lebih maksimal.

2. Lensa Bervariasi

Kamera DSLR pro level tidak bermanfaat jika hanya mengandalkan lensa bawaan kamera atau lensa kit. Seorang forografer profesional haruslah punya beragam lensa.

Dari mulai wide angle sampai lensa tele. Jangan ketinggalan pula lensa fix yang punya ketajaman lebih bagus dibanding lensa vario.

Memiliki beragam lensa ini akan sangat membantu kerja fotografer profesional. Karena dia pasti akan memakai lebih dari satu macam lensa dalam satu acara pemotretan. Termasuk ketika melakukan pemotretan outdoor.

3. Filter

Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang  diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat).

Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :

a.       filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi

b.      filter UV, mengurangi sinar ultra violet.

c.       filter ND (natural density), mengurangi contrast.

d.      filter warna, memberi efek warna.

e.       filter soft, melembutkan objek.

f.       filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.

g.      filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.

h.      filter multi image, memberi efek multi image.

i.        filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.

j.        filter gradasi, memberi efek gradasi warna

4. Tudung Lensa

Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna.  Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.

5. Tripod

Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.

6. Monopod

Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.

7. Kabel Release

Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.

8. Background

Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.

9. Stand Background

Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.


ALAT BANTU PENCAHAYAAN

a.       Flash atau Blitz

Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.

b.      Slave Unit

Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.

c.       Sincro Cable/Kabel Sinkro

Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.

d.      Holder atau Braket

Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.

e.       Strobo atau Strobe

Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan.  Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.

f.       AC Slave

Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.

g.      Snoot

Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi expose.

h.      Payung Reflektor

Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.

i.        Reflektor

Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai  kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.

j.        Soft Box

Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.

k.      Barndoors

Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.

l.        Honeycomb/Sarang Tawon

Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..

m.    Light Stand

Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.

n.      Flash Meter

Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.

o.      Infrared Sender

Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio

p.      Trigger

Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro


ALAT CUCI CETAK

ALAT CUCI 

Changing Bag

Kantong hitam kedap cahaya yang berguna untuk mengeluarkan film dari selongsongnya kemudian untuk kemudian digulung di roller dan dimasukkan ke dalam developer tank. Terdapat dua lubang untuk masuknya tangan dan satu lubang besar dengan dua resleting untuk masuknya peralatan cuci film.

Alat pemotong / gunting

Untuk memotong film setelah digulung ke roller.

Developer tank

Tabung berbentuk silinder yang kedap cahaya dan digunakan untuk mencuci film secara manual. Di dalam alat ini terdapat roller yang berfungsi menggulung film dari selongsong film.

Chemical

Cairan untuk memproses film (proses cuci), yaitu

–   Developer, mengembangkan emulsi.

–   Stopbath, menghentikan pengembangan.

–   Fixer, menetapkan gambar.

–   Air, membilas hasil cucian dan cetakan.

–   Wetting agent, menghilangkan bercak-bercak pada film dan menghindari goresan pada negatif

Chemical di atas, dalam penggunaannya harus berurutan.

Thermometer

Untuk mengukur suhu ruangan sebagai patokan waktu dalam mencuci film

Gelas Ukur

Untuk memudahkan dalam menakar banyaknya chemical yang akan digunakan dalam memproses film.

Penjepit film

Alat yang berguna untuk mengeringkan film yang sehabis dicuci dengan cara digantung untuk menghindari negatif terlipat-lipat dan menghindari baret.


ALAT CETAK

Chemical

Chemical yang digunakan untuk proses cetak disini sama saja dengan yang digunakan dalam proses cuci tapi tidak memerlukan wetting agent.

Enlarger / vergroot apparaat.

Alat untuk mencetak foto. Dengan lampu yang mempunyai watt besar untuk menyinari negatif dan membakar kertas foto. Enlarger dihubungkan dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu yang diperlukan untuk menyinari negatif foto. Perlengkapan enlarger hampir sama dengan kamera yaitu mempunyai pemfokusan dan diafragma.

Bak

Berbentuk segi empat untuk tempat chemical cetak yang ukurannya cukup untuk kertas foto yang akan kita cetak (biasanya 10 R sampai 12 R).

Penjepit kertas

Untuk menghindari kontak langsung dengan chemical dan meminimalisir baret pada hasil cetakan, maka diperlukan alat yang satu ini.

Dryer / pemanas

Mengeringkan kertas foto yang telah dicetak lebih merata agar foto tidak mengalami bercak-bercak.


ALAT PENYIMPANAN DAN PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI

1.      Dry Box

Lemari anti lembab untuk menyimpan peralatan fotografi yang sangat rentan terhadap serangan jamur terutama pada lensa. Lemari ini dilengkapi dengan lampu yang mempunyai watt rendah (biasanya 2,5 watt) agar suhu lemari tetap terjaga dan mengantisipasi kelembaban. Suhu yang dianjurkan adalah 20°C.

2.      Waterproof Bag

Tas kedap air yang berfungsi sebagai tempat sementara peralatan fotografi pada saat hunting ketika musim hujan, agar peralatan fotografi kita tidak basah.

3.      Blower Brush

Alat yang dapat mengeluarkan semburan udara untuk membersihkan debu yang menempel pada kamera.

4.      Tisu Lensa

Tisu khusus untuk membersihkan lensa.

5.      Silica Gel

Zat pengering yang digunakan untuk menangkal kelembaban


Demikian Peralatan Fotografi : Alat Bantu Pemotretan , Pencahayaan, Alat Cuci Cetak , semoga bermanfaat