Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik, Setting Sablon Kaos dan Desain Grafis Lainnya

TEKNIK CARA MEMOTRET FOTOGRAFI MODEL OUTDOOR/ INDOOR BAGI PEMULA

Teknik-Cara-Memotret-Fotografi-Model-Outdoor-Indoor-bagi-Fotografer-pemula
TEKNIK CARA MEMOTRET FOTOGRAFI MODEL OUTDOOR/ INDOOR BAGI PEMULA  Teknik-Cara-Memotret-Fotografi-Model-Outdoor-Indoor-bagi-Fotografer-pemula

TEKNIK CARA MEMOTRET FOTOGRAFI MODEL - Fotografi Model ( Modelling Photography ) adalah jenis fotografi yang menjadi point of view nya seorang model sebagai obyek dari pemotretan yang memeragakan berbagai pose atau gestur (gerakan tubuh).


Salah satu teknik fotografi model adalah menguasai atau paling tidak mengerti unsur-unsur teknisnya. Karena bagus tidaknya hasil jepretan sebuah foto tergantung dari unsur-unsur teori dasar fotografi. Tidak perlu repot-repot, cukup hanya dengan bermain-main dengan komposisi dengan pencahayaan, maka sebuah foto model bisa didapat dengan bagus. Selebihnya tinggal bagaimana cara fotografer mengarahkan Pose dan Ekspresi sang model. Dan juga jangan lupa terapkan teori segitiga exsposure dalam memotret model.
 
Ada beberapa Tips yang perlu dilakukan sebelum proses pemotretan fotografi

1. Konsep 

Sebelum memotret model tentukanlah dulu konsep yang diinginkan. Agar si modelpun tidak bingung saat memilih kostum. Dengan konsep tertentu, foto model akan lebih memiliki cerita dibandingkan memotret model tanpa konsep.

2. Properti :

Memanfaatkan properti akan dapat menciptakan suasana. Untuk itu usahakan memanfaatkan properti sesuai dengan konsep. Namun juga jangan terlalu berlebihan menggunakan propertinya. Jika anda lupa mempersipakan properti, manfaatkan properti yang sudah ada di lokasi untuk menciptakan suasana.

3. Kostum dan Makeup : 

Dalam pemotretan model, make up dan kostum merupakan suatu hal yang penting. Carilah kostum yang tepat dengan model dan konsep yang sudah ditentukan. Selain itu juga dengan make up, buatlah makeup yang sesuai dengan konsep atau keinginan kalian. Kostum dan make up akan sangat mempengaruhi keberhasilan hasil foto nantinya.

4. Waktu :

jika pemotretan berada di luar ruangan, waktu yang ideal adalah jam 8-10
pagi dan 3-5/6 sore. waktu tersebut cahaya matahari masih lembut. Sehingga bayangan yang muncul di bagian bawah kelopak mata, hidung dan leher tidak terlalu keras. Dalam teknik memotret model malam hari pastikan nyalakan lampu.

5. Lokasi : 

Cari lokasi yang cocok dengan konsep yang sudah di tentukan. Carilah lokasi seperti taman atau tempat menarik lainnya yang memiliki kondisi cahaya yang cukup dan tidak ramai. Kecuali Anda sudah memiliki peralatan lighting yang memadai. Itulah salah satu teknik fotografi model outdoor.

6. Peralatan : 

Selain kamera&memory siapkan juga peralatan mendasar untuk memotret
model. Reflector, sangat lah dibutuhkan saat memotret model yang berfungsi sebagai media pantulan dari cahaya matahari atau disebut sebagai fill in light.

7. Komposisi dan Pengambilan Angle : 

Soal komposisi terkadang menjadi pilihan fotografer ingin seperti apa foto yang diinginkan. Aturan Rule of Third menjadi modal awal sebelum memotret model dalam hal komposisi. Begitu juga dengan sudut pengambilan, misalnya potretlah obyek kita sejajar dengan obyeknya.

8. Olah Digital : 

Dalam mengedit foto hasil jepretan  untuk diperhatikan adalah tone/warna kulit, kostum dan lain – lain.ini bisa dilkukan dengan mengolah foto menggunakan adobe photoshop agar hasil menjadi lebih manarik dan bagus. Hati – hatilah dalam bermain warna, sebisa mungkin warna natural sebagai pilihan yang aman.

Ketika sedang dalam Proses Pemotretan Model (Modeling Photography) ada beberapa hal yang harus diperhatikan

1. Ekspresi

Tugas seorang fotografer yaitu mencairkan suasana sehingga secara tidak sadar didapatkan ekspresi model yang natural dan menarik. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang punya kelebihan dan kekurangan.

Tugas fotografer saat memotret model adalah mengurangi, mengeliminasi kelemahan atau kekurangan pada objek sehingga yang tampil adalah bagian yang menarik. Butuh kesabaran dalam mengambil moment yang baik. Jeda 30 detik dapat menghasilkan foto dengan mode yang berbeda dari sebelum atau sesudahnya.

2. Gestur atau Sikap/Gerakan Tubuh

Gerakan tubuh model saat berpose harus lah menarik dan fresh. Jika ada bagian tubuh yang kurang proporsional dianggap sebagai kelemahan atau kekurangan. Kurang disukai oleh orang yang melihat foto, maka perlu dieliminasi mengambil dari sudut yang dapat menutupi kelemahan.

Dalam hal teknik fotografi model hijab memang dalam hal gestur sangat diperhatikan, karena ada batasan gestur saat memotret. Memotret wajah secara close up paling mudah, memotret setengah badan lumayan sulit dan memotret seluruh badan adalah yang paling sulit. Karena mengarahkan sikap tubuh dan harus menghilangkan banyak objek yang tidak diperlukan.


3. Harmoni dengan Background

Background sebuah foto bisa membuat indah, tapi juga bisa membuat foto model rusak. Jika latar belakang dirasa mengganggu. Istilah yang umum yaitu kebocoran objek, maka dapat dikaburkan dengan setingan apperture lebar F dengan nomor kecil. jika tidak dapat dikaburkan dapat diambil lebih besar (close up) untuk menghilangkan bagian yang tidak diinginkan. Penyesuaian dengan background atau latar belakang menjadi pertimbangan yang penting dalam fotografi.

4. Pencahayaan

Dalam teknik fotografi model indoor pencahayaan memegang peran penting. Karena fotografi adalah bagian dari permainan cahaya. Sehingga kunci fotografi harus pintar bermain cahaya, mengendalikan cahaya kuat dan lemah. Bayangan di foto untuk dikendalikan dan foto tanpa bayangan terasa mati. Pengambilan dari arah yang tepat akan menjadikan foto menarik. Sumber pencahayaan paling buruk adalah blitz atau flash bawaan kamera yang arah nya tegak lurus dari kamera terhadap objek.



5. Komposisi

Pasti anda sudah sering mendengar istilah “rule of thirds”, di mana anda membayangkan frame anda dibagi menjadi 3 bagian secara vertikal dan horizontal. Lalu titik temu dari garis2 tersebut adalah tempat di mana anda sebaiknya meletakkan “point of interest” dari foto tersebut. Untuk pemotretan model, mata sang model seringkali menjadi titik fokal dari foto tersebut. Maka, dengan memposisikan mata model di garis 1/3 tersebut, atau di interseksi garis2 tersebut, maka anda akan membantu untuk menonjolkan mata sang model, dan menangkap perhatian dari orang yang menikmati hasil foto anda.


6.white balance

Dalam sesi pemotretan dengan model ini, kami memilih lokasi di sebuah kafe yang lampunya berwarna kuning, dan bagian teras yang diterangi oleh cahaya matahari. Dengan perpaduan dari temperatur cahaya yang tersedia, saya ingin menghasilkan sebuah foto yang lebih unik. Saya lalu menempatkan sang model sangat dekat dengan cahaya lampu kuning, dan mengubah setting-an white balance menjadi temperatur “cloud” atau berawan. Dengan demikian, saya akan menonjolkan kekuningan dari cahaya lampu tersebut, dan background lainnya yang hanya terkenca cahaya matahari akan menjadi “cold” atau dingin.

Teknik Cara Memotret Fotografi Mode

Untuk memotret agar menghasilkan sebuah karya foto yang bagus dan menarik. Seorang fotografer  harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera tersebut.

Berikut adalah beberapa Teknik Cara Memotret Fotografi Mode;

1.Focusing

Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman imaji pada bidang tertentu suatu obyek pemotretan. Focusing adalah teknik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik tertentu dalam suatu obyek foto akan menentukan kesan “kedalaman” pada sebuah foto. Obyek yang akan kita hadapi dalam pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi kita juga akan dihadapkan pada benda bergerak (misalnya foto olahraga), hal ini akan berpengaruh pada tingkat kesulitan dalam focusing. Untuk tahap pembelajaran, lakukanlah focusing pada benda diam dahulu hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.

2.Pengaturan Speed

Proses pembakaran negatif di dalam kamera untuk mendapatkan imaji tertentu dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Kita bisa menentukan kecepatan rana saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed (high speed) yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah speed (low speed) yang kita pakai maka akan semakin lambat pula rana bekerja. Dalam dunia fotografi terdapat istilah pencahayaan normal (normal eksposure), pencahayaan rendah (under eksposure) dan pencahayaan tinggi (over eksposure). Pencahayaan normal adalah dimana kita menentukan speed dan diafragma yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti pada keadaan obyek foto yang sebenarnya. Over eksposure (pencahayaan tinggi) adalah kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada kondisi aslinya. Under eksposure (pencahayaan rendah) adalah kompensasi pencahayaan pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya dibawah pencahayaan normal. Under eksposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih maksimal.

3.Pengaturan Diafragma

Sebuah foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat dimensi ruang atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.

Demikian Teknik Cara Memotret Fotografi Model Outdoor/ Indoor bagi Fotografer pemula, semoga bermanfaat.